Menu

Semua yang Perlu Anda Ketahui Tentang Pendidikan 4.0



Dalam menyiapkan lulusan masa depan untuk bekerja, sekolah perlu menyelaraskan pengajaran dan proses mereka dengan kemajuan teknologi.
Di milenium baru, teknologi mulai menyusup ke dalam proses pendidikan, baik siswa maupun guru mulai memanfaatkan teknologi dengan cara-cara dasar (atau dikenal sebagai Pendidikan 2.0). Saat teknologi semakin maju, termasuk infiltrasi massal ke internet yang lebih banyak dibuat pengguna, pendidikan 3.0 dibentuk.
Siswa sekarang memiliki akses sendiri ke informasi, opsi untuk belajar secara virtual, dan platform untuk terhubung secara mudah dengan pengajar dan siswa lain. 

Karena itu, pendidikan tidak lagi berpusat pada bolak-balik antara siswa dan guru, tetapi mengambil pendekatan yang lebih berjejaring. Di sini siswa memiliki koneksi langsung ke berbagai sumber informasi yang berbeda.


Hal ini mendorong pengembangan cara belajar yang lebih dipersonalisasi di mana kemandirian siswa dan pendekatan unik untuk belajar dirayakan. Namun, kita sekarang berada di puncak fase baru, yaitu pendidikan 4.0.

Apa itu Pendidikan 4.0?
Pendidikan 4.0 adalah pendekatan pembelajaran yang diinginkan yang sejalan dengan revolusi industri keempat yang muncul. Revolusi industri ini berfokus pada teknologi cerdas, kecerdasan buatan, dan robotika; yang semuanya sekarang mempengaruhi kehidupan kita sehari-hari.
Agar sekolah dapat terus menghasilkan lulusan yang sukses, mereka harus mempersiapkan siswanya untuk menghadapi dunia di mana sistem fisik cyber ini lazim digunakan di banyak tempat kerja. 

Hal ini berarti mengajari siswa tentang teknologi sebagai bagian dari kurikulum, mengubah pendekatan pembelajaran secara keseluruhan, dan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

Mempersiapkan Siswa untuk Industri yang Berkembang
Sistem fisik cyber terus menjadi lebih terintegrasi ke dalam berbagai industri, yang pasti memengaruhi persyaratan keterampilan bagi karyawan.
Penelitian oleh McKinsey mengungkapkan bahwa, 60% siswa SD saat ini akan bekerja diperusahaan yang saat ini belum tersedia. Artinya, pekerjaan-pekerjaan tradisonal besar kemungkinan akan diambil alih oleh robot sehingga manusia akan bekerja di sektor yang baru sama sekali. 

Karena itu, revolusi industri 4.0 akan berdampak pada soft skill yang akan dibutuhkan siswa di masa depan.
Pada tahun 2016, Forum Ekonomi Dunia menghasilkan laporan yang mengeksplorasi perubahan ini. Mereka memperkirakan bahwa pada tahun 2020, "lebih dari sepertiga rangkaian keterampilan inti yang diinginkan dari sebagian besar pekerjaan akan terdiri dari keterampilan yang belum dianggap penting untuk pekerjaan saat ini."

Beberapa soft skill yang mereka klaim akan sangat diperlukan seperti pemecahan masalah yang kompleks, keterampilan sosial, dan keterampilan berproses. 

Teknologi juga memungkinkan kita untuk terus terhubung, dan sebagai hasilnya, peran pekerjaan menjadi lebih fleksibel dan mudah beradaptasi.


Pendidikan 4.0 adalah tentang berkembang seiring dengan waktu. Bagi  institusi pendidikan hal ini berarti memahami apa yang dibutuhkan lulusan di masa depan.

Pendekatan Baru untuk Belajar
Dengan menyelaraskan metode pengajaran dan pembelajaran dengan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan, sekolah yakin bahwa mereka berhasil mempersiapkan siswanya untuk menghadapi revolusi industri 4.0.

Salah satu metode untuk melakukannya adalah dengan mendorong pembelajaran jarak jauh. Hal ini merupakan gagasan bahwa siswa akan mempelajari pengetahuan teoretis dari jarak jauh menggunakan sarana digital, sambil memastikan bahwa keterampilan praktis apa pun masih dipelajari secara tatap muka. Ini adalah cara belajar yang lebih fleksibel yang membutuhkan akuntabilitas dan manajemen waktu yang baik.

Langkah ke arah cara kerja ini juga akan menuntut siswa untuk belajar bagaimana beradaptasi dengan cepat terhadap situasi baru yang mungkin mereka hadapi dalam karier mereka ke depannya.

Pembelajaran berbasis proyek menyoroti pentingnya mempelajari serangkaian keterampilan yang luas yang kemudian dapat diterapkan pada setiap metode pembelajaran. Sebagai lawan berpegang pada seperangkat keterampilan yang secara langsung terkait dengan peran pekerjaan tertentu.

Pendekatan terhadap ujian dan penilaian juga akan berubah, dan penilaian menggunakan angka diganti. Kita mungkin melihat siswa dinilai "berdasarkan menganalisis perjalanan belajar mereka melalui proyek berbasis pembelajaran praktis dan pengalaman atau kerja lapangan."

Tentu saja, perubahan terbesar yang mungkin kita lihat sebagai bagian dari Pendidikan 4.0 adalah penggabungan teknologi ke dalam proses belajar. Tujuan akhir dari penggunaan teknologi ini dan mengadopsi metode baru adalah untuk menempatkan siswa di tengah proses pendidikan, "mengalihkan fokus dari mengajar ke belajar."

Beradaptasi dengan Realitas Baru
Institusi pendidikan bergerak menuju cara belajar yang lebih personal. Dengan memanfaatkan data dan melacak kinerja siswa, sekolah akan dapat mengidentifikasi siswa yang kesulitan dan memberikan strategi pembelajaran yang dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Pendidikan 4.0 merangkul kemajuan teknologi dan menggunakannya dalam pembelajaran serta memperlakukan setiap siswa sebagai individu. Selain itu, juga dipahami bahwa kebutuhan belajar setiap orang dan hasil yang diinginkan akan selalu berbeda sehingga pendekatannya pun berbeda.

Namun, pendekatan baru terhadap struktur program pendidikan ini kemungkinan besar akan menciptakan siswa yang lebih fleksibel dan berpengetahuan luas serta dapat menyesuaikan diri dengan berbagai pilihan karier; sesuatu yang akan sangat berharga di masa depan.

Terlepas dari itu semua, untuk menghasilkan lulusan yang siap menghadapi masa depan, sekolah harus berkembang, dan menerima bahwa perubahan pada beberapa proses tradisional tidak dapat dihindari. Sekolah perlu mendidik siswa untuk mampu beradaptasi dan bekerja sesuai dengan zaman mereka nanti.

Tulisan ini disari dari https://www.qs.com/everything-you-need-to-know-education-40/ dengan judul asli “Everything You Need to Know About Education 4.0
Sumber gambar: manufacturingglobal.com 

x
x

No comments:

Post a Comment