Flores,
Kearifan lokal,
Manggarai,
Mbaru Niang,
UNESCO,
Wae Rebo
Beberapa Fakta Menarik Wae Rebo
Tak elok rasanya jika berkunjung
ke Pulau Flores dan melewatkan kampung tradisional Wae Rebo. Keindahan alam dan
pesona yang ditampilkan bisa memikat hati siapa pun. Nama Wae Rebo semakin
menjulang tinggi sejak 27 Agustus 2012 lalu usai meraih Award of Excellence,
anugerah tertinggi dalam UNESCO Asia-Pacific Awards for Cultural Heritage
Conservation 2012 di Bangkok.
Penghargaan diberikan untuk Mbaru
Niang (rumah kerucut) kampung Wae Rebo, sebagai bentuk pengakuan terhadap
arsitektural tradisional yang tetap eksis dan dilestarikan oleh masyarakatnya.
Penghargaan diberikan berdasarkan
beberapa kriteria, seperti bagaimana situs itu mencerminkan semangat local
wisdom, kegunaan, kontribusinya terhadap lingkungan sekitar dan
keberlangsungan budaya serta sejarah lokal.
Untuk itu, ada beberapa fakta
menarik tentang Wae Rebo yang tidak diketahui banyak orang
1.
Mbaru
Niang (rumah
kerucut)
Mbaru
niang merupakan
satu-satunya warisan nenek moyang orang Manggarai yang masih bertahan hingga
sekarang. Sejak tahun 1970 setelah bupati Manggarai mengumumkan agar
masyarakatnya mendirikan rumah dengan gaya modern, hanya mbaru niang yang masih bertahan hingga sekarang.
2.
Usia
kampung 1086
Wae
Rebo ternyata menjadi salah satu kampung tertua di Manggarai. Dari hasil
penelitian yang dilakukan arkeolog Jerman, usia kampung Wae Rebo 1086 tahun. Penelitian
itu dilakukan terhadap compang (meja persembahan yang ada di
tengah-tengah kampung) dan berhasil mengindentifikasi usia kampung itu.
3.
Asal
Usul dari Minangkabau
Walaupun
Wae Rebo adalah perkampungan di Manggarai, NTT, tetapi ternyata warga
desanya mengklaim bahwa mereka adalah keturunan Minangkabau dari Sumatera Barat. Orang
Wae Rebo meyakini bahwa nenek moyang mereka bernama Empo Maro telah berlayar
dari tanah Minangkabau menuju Flores dan menetap di sana. Berdasarkan cerita yang diwariskan turun
temurun, Empo Maro inilah yang merintis pembangunan kampung Wae Rebo dan
bertahan hingga sekarang.
4.
Memiliki
Tujuh Rumah Utama
Setiap
rumah dihuni oleh enam hingga delapan keluarga. Mbaru Niang terdiri dari
lima lantai dengan atap daun lontar dan ditutupi oleh ijuk. Setiap pengunjung
yang datang akan dijamu dalam satu Mbaru Niang yang disediakan khusus
untuk menyambut wisatawan yang datang melancong. Pengunjung akan diberikan
jamuan berupa Kopi Flores sebagai minuman pembuka di Mbaru Niang ini!
5.
Salah
satu desa tertinggi di Indonesia
Kampung Wae Rebo termasuk dalam daftar desa tertinggi di Indonesia. Berada di
ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl) membuat Wae Rebo kerap
dihiasi kabut tipis setiap paginya.
Karena
lokasinya yang berada pada ketinggian, untuk bisa ke sana pengunjung
harus melakukan trekking selama tiga hingga empat jam melalui medan yang
cukup sulit. Karena tidak ada akses jalan raya untuk bisa ke sana.
6.
Kehidupan Masyarakat
Wisatawan yang berkunjung kesini akan disuguhi potret
kehidupan masyarakat lokal yang masih tradisional. Aktivitas harian mereka
hanyalah bertani dan menenun. Kegiatan inilah yang banyak disukai oleh para
wisatawan. Selain itu, para pengunjung bisa membeli kopi dari hasil tanam
petani di sana, atau membawa pulang sehelai kain tenun hasil tenunan ibu-ibu di
sana sebagai buah tangan.
Demikian gambaran beberapa fakta menarik tentang Wae Rebo desa tersembunyi yang selalu menarik hati untuk dikunjungi. Keindahan alam, arsitektur rumah yang indah membuat Wae Rebo layak untuk dikunjungi.
Demikian gambaran beberapa fakta menarik tentang Wae Rebo desa tersembunyi yang selalu menarik hati untuk dikunjungi. Keindahan alam, arsitektur rumah yang indah membuat Wae Rebo layak untuk dikunjungi.
December 31, 2019
No comments:
Post a Comment