action,
goal,
kegagalan,
makna hidup,
menunda,
Resolusi,
sukses,
tahun baru,
tekat,
tujuan hidup
Resolusi Akhir Tahun: Antara Harapan dan Angan-angan di Tahun yang Baru
Tak terasa kita sudah memasuki penghujung tahun 2019
dan sebentar lagi memasuki tahun 2020. Telah banyak pengalaman yang sudah
dilalui. Pengalaman-pengalaman selama tahun 2019 bisa menjadi momen untuk
mengevaluasi diri.
Momen untuk melihat kembali apakah semua resolusi
tahun 2018 lalu berhasil dijalankan atau masih ada yang lupa atau gagal. Jika
itu menjadi alasannya, lakukan evaluasi diri agar tidak terjadi kesalahan yang
sama di tahun yang baru.
Seperti biasa, setiap di penghujung tahun selalu ada
resolusi untuk tahun yang baru. Beragam resolusi yang hendak dilakukan di tahun
depan. Entah itu resolusi jangka pendek maupun resolusi jangka Panjang. Entah
mengapa, kata resolusi selalu enak diucapkan di akhir tahun. Apa mungkin karena
untuk mengevaluasi semua pengalaman setahun sebelumnya atau untuk sekadar
menyampaikan harapan dan angan-angan di tahun yang baru.
Tujuan hidup yang lebih baik menjadi daftar yang ingin
dicapai di tahun yang akan datang. Setelah berjibaku dengan semua tugas dan
kesibukan, maka memasuki tahun yang baru menjadi momen untuk menyampaikan
resolusi dan angan-angan yang hendak dicapai. Namun, seringkali resolusi dari
tahun ke tahun tidak tercapai secara matang. Apakah resolusi hanya sebatas
tradisi yang datang menjelang tahun baru?
Karena itu, alangkah baiknya kita tak perlu membuat
resolusi muluk-muluk yang langsung dilupakan bahkan di pekan pertama tahun
baru. Coba memulai dari hal-hal kecil yang bisa dilakukan selama setahun. Percayalah,
semua soal kebiasaan.
Biasakan diri melakukan hal-hal baik di awal tahun dan
selalu ingat untuk terus memelihara komitmen. Komitmen menjadi kunci untuk
meraih mimpi yang besar. Ketika komitmen terus dipelihara, yakinlah mimpi itu
bisa diraih.
Alasan kita Gagal
Dari fakta yang ditemukan hanya segelintir orang yang
mampu mempertahankan resolusi yang dibuat di akhir tahun. Tidak adanya komitmen,
kemauan dan kepercayaan terhadap kemampuan diri menjadi senjata pembunuh yang menghancurkan
rencana dan harapan.
Keinginan untuk memperbaiki diri hanya eksis di fase awal
sebagai syarat untuk menyambut pergantian tahun. Selanjutnya tidak ada langkah
konkret untuk mencapai semuanya itu. Seperti halnya siklus daur ulang, evaluasi
resolusi di akhir tahun akan sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya.
Mengapa hal itu bisa terjadi? Bukankah setiap tahun
selalu ada ritus-ritus demikian? Hemat saya, hal itu dikarenakan sebagian besar
orang belum benar-benar memikirkan tujuan mereka secara detail dan jelas. Hal
inilah yang menyebabkan adanya ketidaksiapan dalam mengembangkan dan
mempertahankan komitmen. Dengan kata lain, target yang dibuat terlalu tinggi
atau sulit untuk dicapai sehingga hanya akan menjadi beban di tahun yang akan
datang.
Pertanyaan sederhana untuk kita adalah apa yang
menjadi impian atau resolusiku di tahun 2020? Silahkan dijawab dan tulis di
tempat-tempat yang biasa anda lihat. Apapun resolusinya pastikan setiap langkah
ke depannya dalam menggapai impian merupakan langkah-langkah yang terukur dan
berada pada koridor yang benar. Pengalaman kegagalan di tahun-tahun yang lalu
bisa menjadi pembelajaran agar harapan, angan-angan dan resolusi di tahun yang
akan datang terwujud.
Jangan sampai setiap tahun kita menentukan resolusi dan
selalu dengan semangat 45 untuk meraihnya. Namun seiring perjalanan waktu
sampai akhir tahun masih sebatas keinginan hampa dan berhenti di angan-angan.
Kalau pun dilakukan hanya pada minggu atau bulan-bulan awal di tahun depan.
Menjaga komitmen untuk mewujudkan resolusi di tahun
baru bukanlah tugas mudah. Tapi, apapun tantangan, jika komitmen sudah
dibulatkan maka semuanya bisa diraih. Waktu tidak pernah berputar ke belakang.
Kita tidak bisa berteriak kepada sang empunya waktu agar waktu diputar kembali
ke masa lampau agar harapan dan resolusi tahun lalu bisa diperjuangkan.
Pada akhirnya kita hanya bisa memanfaatkan dengan
sebaik-baiknya waktu yang ada. Agar di penghujung tahun tidak lagi ada
penyesalah, dan sebait kata penyesalan yang selalu diucapkan, yaitu SEANDAINYA.
Seandainya dulu saya melakukannya. Seandainya dulu saya mulai menyicilnya. Dan
segudang seandainya lagi yang belum atau bahkan kita lupa melakukannya.
Terkadang hanya ada penyesalan di penghujung tahun.
Dan penyesalan selalu pahit untuk dikenang. Karena itu, agar tidak ada
penyesalan di penghujung tahun alangkah lebih elok untuk langsung gaspol
di minggu pertama tahun 2020. Tetapi sebelum berbicara jauh ke sana sebaiknya
perlu berpikir secara realistis ketika menuliskan resolusi tahun depan.
Sebab tidak semua rencana akan berjalan sesuai dengan
apa yang diharapkan. Menetapkan target kecil dan masuk akal untuk dicapai
sepanjang tahun jauh lebih baik daripada segudang target yang tidak fokus. Bukan
sejauh mana perubahan yang dicapai, melainkan adanya perubahan gaya hidup itu
penting dan terus konsisten dalam mengusahakannya.
Beberapa Langkah yang Bisa Dilakukan
Ada beberapa hal yang perlu kita perhatikan agar apa
yang sudah kita rencanakan di awal dapat tercapai pada akhirnya: pertama,
seperti yang telah disampaikan di atas paling utama dalam mewujudkan resolusi
adalah komitmen dan konsisten. Komitmen dan konsisten pada apa yang sudah kita
tulis dan tentukan agar kita pun fokus pada pencapaian target ke depannya.
Selain itu, perlu untuk proaktif dalam mengisi waktu
yang ada tanpa banyak menunda-nunda. Kebiasaan menunda menjadi masalah klasik
yang tak pernah lekang waktu. Seperti pepatah kuno Latin, Periculum latet
mora yang berarti bahaya mengintai penundaan. Menunda menjadi pembunuh
berdarah dingin sekaligus menyimpan bom waktu untuk kita semua. Jika tidak
ingin gagal lagi, buanglah sejauh mungkin kebiasaan buruk ini.
Hal lain yang perlu disiapkan untuk mewujudkan
resolusi tahun depan adalah memiliki kepribadian yang kokoh, tidak mudah goyah
jika mengalami hambatan dan tantangan dalam meraih impian. Semua itu bertujuan
agar kita melatih disiplin diri dalam menuntaskan tugas dan tidak
setengah-setengah ketika melakukannya.
Pada akhirnya, semua itu perlu dilakukan secara
kontinu dan berkesinambungan. Kenapa resolusi yang disarankan tidak muluk-muluk
sangat luar biasa karena perlu juga mengetahui kapasitas diri. Mengetahui
kemampuan diri agar resolusi itu bisa dipenuhi. Karena itu perlu aktifitas yang
bisa dilakukan secara berkesinambungan untuk mewujudkan semua resolusi yang
sudah dipikirkan dan diharapkan di tahun yang akan datang.
Temukan
apa yang kamu cintai
Yakinlah
bahwa semuanya akan indah pada waktunya
Ketahuilah
bahwa kita semua punya tantangan,
Tantangan
itu membuat kita lebih kuat
Karena
itu cintailah apa yang kamu ingin lakukan
Niscaya
itu akan membuatmu semangat melakukannya.
December 31, 2019